MATI UNTUK HIDUP
“Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus
yang hidup di dalam aku …”
Galatia
2:19c-20
Ada beberapa pengertian tentang mati untuk hidup. Kita akan
mempelajarinya dalam Firman Tuhan :
A. Menyalibkan
manusia lama
Ketika Yesus berdoa di Taman Getsemani pada saat malam Ia
akan disalibkan, Ia sebagai Tuhan mengetahui bahwa Ia akan mengalami penghinaan,
cacian dan penyiksaan. Namun di Taman itulah Yesus terlebih dahulu menyalibkan kuasa-Nya.
Sebagai manusia Ia mengalami tekanan yang luar biasa sehingga Alkitab sampai
berkata bahwa keringat-Nya seperti cucuran darah. Namun Ia tidak menjadi mundur
dan tetap maju. Ia menyalibkan semuanya itu secara batin di Taman Getsemani dan
Ia pada akhirnya menyalibkan diri-Nya secara fisik di Bukit Golgota. Roma 6
:6-7 katakan, “Karena kita tahu, bahwa
manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang
telah mati, ia telah bebas dari dosa”
Untuk sekarang yang disalibkan itu bukan tubuh jasmani kita
tetapi manusia lama kita untuk menjadi manusia baru. Hidup kita harus mengalami
Transformasi.
B. Jangan
menghambakan diri lagi kepada dosa
Sebagai umat yang telah ditebus oleh Kristus, kita tidak
boleh lagi menghambakan diri kepada dosa. Hamba dosa berarti tetap melakukan
dosa-dosa lama dan membuka celah kepada dosa lainnya. “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5:24)
Ketika kita sudah menjadi milik Yesus, berarti telah
menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, tidak melakukan
kembali dan meninggalkan dosa-dosa lama kita. Milikilah kasih, karena di zaman
sekarang ini kasih manusia itu semakin lama semakin dingin. Hal ini disebabkan
hawa nafsu, keegoisan dan keinginan telah menguasai banyak orang.
C. Jadikanlah
Kristus sebagai Penguasa Hidup
Yesus sanggup membebaskan diri kita dari semua dosa-dosa
yang telah kita lakukan. Saulus yang lama sudah mati, Kristus telah
membebaskannya sehingga dia menjadi Paulus yang baru. Dahulu Rasul Paulus
membantai bahkan membinasakan orang-orang yang percaya kepada Kristus. Ketika
Kristus menguasai hidupnya, ia memperjuangkan imannya ketika mengalami segala
penyiksaan dan penderitaan sehingga pada akhirnya ia bisa mengatakan bahwa ia
telah mencapai garis akhir. “Jadi jika
kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan
Dia.” (Roma 6:8).
Ketika manusia lama kita sudah mati, kita sudah mati untuk
hidup di dalam Kristus. Galatia 2:20 katakan, “namun
aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup
oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya
untuk aku.”
Hidup dalam
Kristus adalah hidup oleh iman. Contoh Kesaksian Iman kepada Allah dapat kita
lihat dalam Kitab Ibrani pasal 11 :
1.
Habel dan Abraham
Ibrani 11:4 “Karena
iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada
korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia
benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih
berbicara, sesudah ia mati”. Sedangkan Ibrani 11:17 katakan bahwa karena iman
maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak, rela mempersembahkan
anaknya yang tunggal.
Orang yang punya
iman, Ia akan memberikan korban yang terbaik kepada Allah, tidak saja berupa hal-hal
materi tapi juga penyembahan & pujian kita, bahkan hidup kita kepada Tuhan.
Korban memang menyakitkan, namun kita harus memberikan yang terbaik sekalipun
itu yang satu-satunya kita punya seperti yang dialami Abraham. Ketika kita
memberi, yakinkan hati bahwa kita memberi untuk Tuhan.
2.
Henokh
Ibrani 14 : 5 “Karena iman
Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan,
karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh
kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.”
Hanya orang yang beriman yang berkenan kepada Allah. Kita
berusaha untuk berkenan di hadapan-Nya bukan di hadapan manusia. Henokh beriman
kepada Tuhan dan pada akhirnya ia menjadi berkenan kepadaNya.
3.
Nuh dan Abraham
Orang yang beriman akan taat melakukan Firman Tuhan. Nuh
taat & tepat melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Demikian
juga Abraham taat & tepat melakukan Firman Tuhan untuk pergi ke tempat yang
telah ditentukan oleh Tuhan. Dalam Ibrani 11:7-8 dikatakan bahwa Nuh dan Abraham taat dalam
perintah Tuhan dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan
imannya.
4.
Sara
Orang yang beriman kepada Tuhan akan memperoleh kekuatan
untuk setia kepada Tuhan. Sara tetap kuat untuk setia, percaya & beriman
akan janji Tuhan meskipun mustahil bagi manusia untuk menurunkan keturunan saat
usia sudah lanjut. Ibrani 11:11 katakan
bahwa karena iman Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun
usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
5.
Bangsa Israel
Orang yang beriman akan mengalami mujizat dalam hidupnya. Saat
bagsa Israel beriman dan percaya kepada Tuhan serta melakukan perintahNya,
mereka mendapatkan mujizat pertolongan dari Tuhan. Ibrani 11:29 dan 30 katakan, “Karena
iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah
kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga. Karena iman maka runtuhlah
tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya”
6.
Rahab
Orang yang
beriman akan tetap diselamatkan tidak peduli siapa dan apa latar belakang kita.
Rahab percaya kepada Tuhan sehingga ia menyembunyikan para pengintai-pengintai
dari bangsa Israel dengan baik dan pada akhirnya ia diluputkan dan tidak ikut
dibinasakan. Dalam Ibrani 11:31
dikatakan bahwa karena iman Rahab tidak turut binasa bersama-sama dengan
orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan
baik.
Kita harus memiliki iman, pengharapan & kasih dalam
Tuhan. Mematikan manusia lama kita dan jalanilah hidup kita yang sekarang ini
dalam iman yang penuh kepada Tuhan saja.
Khotbah 07 Juli 2013 by Pdt. Iwan
Melkisedek
Rumbai, Pekanbaru-Riau
Rumbai, Pekanbaru-Riau
Disusun ulang oleh : #JeFe3010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar